Sabtu, 03 September 2011

Kelaparan di Somalia Makin Meluas

Kita semua sangat prihatin dengan musibah kelaparan yang menimpa warga Somalia. Kini, kondisi mereka semakin parah dan mengenaskan, sebagaimana diberitakan Kompas berikut ini.

Kelaparan yang melanda daerah-daerah Somalia selatan kemungkinan akan meluas dalam beberapa hari ke depan, dengan situasi terus memburuk kendati ada usaha-usaha bantuan internasional, kata PBB. "Situasi di Somalia memburuk," kata Kantor PBB bagi Koordinasi Masalah Kemanusiaan (OCHA) dalam satu laporan yang disiarkan Jumat (2/9/2011) malam, yang menyatakan bahwa jumlah terbaru mereka yang kekurangan gizi akan segera diperoleh. 

"Satuan Analisis Keamanan Pangan dan Nutrisi (FSNAU) memperingatkan ... bahwa hampir seluruh daerah selatan bisa menghadapai kelaparan," kata laporan itu.     


"Kendatipun jumlah mereka yang terlantar menurun, angka  kekurangan gizi dan kematian meningkat dan penyakit menular terus meluas," tambah OCHA.     

PBB menyatakan Somalia, tempat perang saudara berlangsung sejak tahun 1991 menghadapi krisis kemanusiaan paling parah di dunia. Kelaparan diumumkan d Bakool selatan dan Sbehelle Hulu  daerah-daerah Somalia selatan Juli.     

Kelaparan kemudian meluas ke tiga daerah lain termasuk di ibu kota Somalia, Mogadishu, dan daerah Afgoye, kamp terbesar di dunia bagi para pengungsi.     

Kelaparan membuat paling tidak 20 persen rumah tangga  menghadapi kekurangan pangan yang ekstrem, kekurangan gizi yang akut pada lebih dari 30 persen penduduk, dan dua kematian untuk setiap 10.000 orang setiap hari, kata laporan PBB.     

Sekitar 12,4 juta  orang di negara-negara Tanduk Afrika termasuk bagian-bagian dari Ethiopia, Djibouti, Kenya dan Uganda terkena dampak musim kering yang terburuk dalam puluhan tahun di wilayah itu dan diperlukan bantuan kemanusiaan, kata PBB.     



Tidak ada komentar:

Posting Komentar