Senin, 26 September 2011

Tanda-tanda Anak yang Akan Sukses dalam Kehidupannya

Oleh : Ali


Dalam beberapa buku yang mengupas soal personal development (pengembangan pribadi) berungkali diceritakan tentang percobaan “marshmallow”, suatu jenis permen yang popular di Negara-negara “barat”.

Percobaan dengan menggunakan permen ini dilakukan dengan beberapa anak kecil. Beberapa anak diminta berkumpul dalam suatu ruangan. Masing-masing anak akan diberi satu permen marshmallow. Kepada anak-anak tersebut dikatakan, mereka boleh langsung memakan permen tersebut. 

Jika mereka langsung makan, maka mereka tidak akan diberi lagi. Jika mereka sanggup menunggu satu menit tanpa memakan permen tersebut mereka akan diberi satu lagi. Jika mereka sanggup tidak memakan permennya selama 2 menit, mereka akan diberi satu lagi, demikian seterusnya.


Setelah dibagi, reaksi setiap anak akan dicatat. Ada yang langsung makan permennya. Ada yang sanggup menunggu satu menit sehingga mendapat satu permen lagi. Ada yang sanggup menunggu dua menit sehingga mendapat dua permen lagi, dan seterusnya.

Setelah percobaan tersebut, perjalanan kehidupan anak-anak tersebut diikuti hingga dewasa. Apa yang ditemukan kemudian ternyata, anak-anak yang langsung memakan permennya ketika dibagikan, tidak ada satu pun yang sukses hidupnya. Mereka dikenal sebagai orang yang tidak sabaran, mudah putus asa, dan cenderung mencari jalan pintas walaupun salah untuk mencapai sesuatu (misalnya menyontek untuk mendapat nilai bagus, mencuri atau korupsi untuk cepat kaya, minum obat-obat tertentu untuk membentuk tubuh ideal secepat mungkin, dlsb).

Sebaliknya ditemukan pula bahwa, semakin lama seorang anak mampu menahan diri dari memakan permen sehingga akhirnya mendapat beberapa permen tambahan lagi, cenderung akan menjadi orang yang sukses dalam kehidupannya. Disimpulkan dari penelitian tersebut, bahwa kesuksesan dalam hidup akan sangat tergantung kepada seberapa mampu seseorang menahan atau mengendalikan dirinya untuk menikmati sesuatu secara segera, demi untuk mendapat hasil yang lebih baik, lebih besar dan lebih banyak di masa yang akan datang.

Dalam bahasa saya, semakin sabar dan tekun seseorang dalam mengejar cita-cita atau tujuan hidupnya maka akan semakin terbuka peluang untuk mencapai cita-cita atau tujuan tersebut. Meski untuk itu mereka harus “berkorban” terlebih dahulu. Mungkin tidak berbeda dengan pepatah yang popular dalam masyarakat kita yang mengatakan “berakit-rakit kehulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang senang kemudian”.

Dikaitkan dengan ibadah puasa ramadhan yang dilakukan umat muslim, saya juga melihat suatu kesamaan proses untuk belajar menahan dan mengendalikan diri untuk mencapai suatu tujuan yang mulia di masa yang akan datang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar