Sabtu, 10 September 2011

Kemiskinan dari Individu Menjadi Komunal

Oleh : Tama Tamba


Masalah Sosial hadir didalam sendi kehidupan masyarakat dikarenakan ketidakmampuan masing-masing individu dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan yang dimaksud meliputi kebutuhan finansial dan kebutuhan sosial sebagai anggota masyarakat. Kebutuhan finansial meliputi hal pemenuhan kebutuhan pokok yang bersifat materi sedangkan kebutuhan sosial meliputi hal yang tidak bersifat materi. Masyarakat yang terdiri dari banyak individu, masing-masingnya memiliki hasrat untuk memenuhi semua kebutuhan itu.

Tuntutan untuk memenuhi kebutuhan didasari atas nilai butuh dan hasrat ingin memuaskan. Untuk mewujudkan suatu tuntutan diri individu, masing-masingnya harus memiliki modal untuk mendapatkan atau merealisasikan suatu kebutuhan dan suatu hasrat. Apabila modal tidak mencukupi dan tidak memadai untuk mendukung individu memenuhi hasrat dan kebutuhannya, maka akan timbul suatu masalah bagi dirinya sendiri yakni individu gagal untuk merealisasikan keinginannya tersebut.

Masalah ketidakberdayaan seorang individu dalam memenuhi kebutuhannya telah melalui suatu proses yang tersistematis di dalam dirinya. Bagaimana seorang individu memiliki suatu keinginan, setelah itu ada usaha untuk mewujudkan keinginannya, ada pertentangan dalam diri antara hasrat keinginan, modal dan prioritas kebutuhan, hasil dari suatu pertentangan diri adalah mampu atau tidaknya individu untuk merealisasikan kebutuhannya.


Ketidakberdayaan individu dalam memenuhi kebutuhan seringkali dipahami oleh banyak masyarakat dikarenakan ketiadaan uang. Uang telah menjadi penentu di dalam segala aspek kehidupan masyarakat, dan disinipun uang menjadi modal bagi individu untuk memenuhi kebutuhannya.

Individu yang gagal mewujudkan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan hidup berpotensi menyumbang benih untuk menciptakan masalah baru, masalah yang ruang lingkupnya lebih luas yakni masyarakat. Masyarakat sebagai sebuah sistem yang didalamnya ada struktur, dapat terganggu stabilitasnya apabila ada suatu masalah masuk ke dalam sistem yang ada di dalamnya. Masalah yang berasal dari individu sangat mungkin untuk menciptakan masalah di dalam suatu masyarakat, mengakibatkan sistem yang berjalan akan terhambat dan tidak berjalan maksimal. Lebih parah lagi apabila masalah diakumulasikan dari tiap-tiap individu yang ada dalam suatu masyarakat. Sistem yang sedang berjalan dalam suatu masyarakat akan terganggu oleh kehadiran masalah tersebut dan berdampak pada tatanan struktur yang telah lama ada dalam masyarakat.

Awalnya sebagai masalah individu, dan beralih menjadi masalah sosial. Masalah individu hanya menjadi masalah bagi diri si individu, dan sedikit pengaruhnya ke pihak diluar diri si individu. Namun ketika masalah individu telah berdampak negatif yang besar terhadap pihak luar, maka masalah itu telah menjadi masalah sosial karena tidak lagi dikonsumsi hanya seorang diri namun telah dikonsumsi oleh banyak individu dalam masyarakat.

Contohnya ketika seseorang berusaha untuk memenuhi kebutuhan makan sebagai kebutuhan pokok, namun uang sebagai modal untuk mendapatkan makanan tidak tersedia secara cukup, sehingga mengakibatkan seseorang tersebut untuk mencuri barang/hak orang lain. Disinilah akan terlihat suatu benih masalah yang disumbangkan seorang individu, masalah tersebut telah berdampak terhadap orang lain diluar dirinya, dan dapat mempengaruhi suatu kelompok atau komunitas dalam masyarakat.

Kemiskinan salah satu bagian dari masalah sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, kemiskinan telah menjadi biasa dalam kehidupan karena kita sering menjumpainya. Kemiskinan sebagai bentuk ketidakberdayaan manusia dalam pemenuhan kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan yang membutuhkan modal yakni uang, namun modal yang dimiliki tidak mencukupi. Yang seringkali mengalami kemiskinan adalah individu yang jumlah pendapatannya kecil sedangkan tingkat kebutuhannya besar.

Namun ada juga individu yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti kebutuhan sandang dan pangan. Kemiskinan perkotaan adalah contohnya. Banyak masyarakat kota yang untuk memenuhi kebutuhan pangannya saja tidak mampu karena ketiadaan uang, sehingga banyak terjadi kasus ada orang yang harus melakukan tindak kejahatan seperti pencurian, perampokan dan sebagainya untuk mendapatkan hanya sekedar sesuap nasi. Sebuah realita yang sering ditemukan di perkotaan. Padahal perkotaan sebagai sebuah tempat yang sudah maju pembangunannya dibeberapa sisi dibanding pedesaan. Ternyata pembangunan yang giat dilaksanakan diperkotaan tidak serta merta membawa kondisi kehidupan masyarakat perkotaan mutlak untuk sejahtera.

Kondisi masyarakat miskin yang makin menggeliat di masyarakat perkotaan juga dipengaruhi kepadatan jumlah penduduk perkotaan. Sehingga kompetisi dalam pencarian pekerjaan menjadi ketat. Kompetisi yang terjadi mengakibatkan pihak-pihak yang tidak berkompeten semakin terjepit kondisinya. Pihak-pihak itulah yang sering kita jumpai dalam kehidupan selama ini, seperti para pemulung, pengemis, pengamen, anak jalanan.

Mereka kalah dalam ketatnya persaingan kompetisi lapangan kerja, terutama untuk kondisi ruang perkotaan. Kekalahan mereka tersebutlah akhirnya membuat ruang kota semakin padat, semakin mengerikan, karena Kemiskinan!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar